Aip Rochadi Terpilih Sebagai Awardee Pegiat Literasi dalam Ajang Kepustakaan Islam Award 2024

Jakarta – Aip Rochadi seorang pegiat literasi yang dikenal dengan pendekatan anti-hero-nya dalam mempromosikan budaya baca, telah dinobatkan sebagai awardee kategori Pegiat Literasi.

Aip Rochadi terpilih sebagai Awardee Pegiat Literasi dalam Ajang Kepustakaan Islam Award 2024.

Kegiatan Ajang Kepustakaan Islam Award 2024 tersebut diselenggarakan di Novotel, Jakarta Barat, pada tanggal 22-24 November 2024.

Selain itu, hal tersebut juga menjadi sorotan yang penting dalam dunia literasi Islam di Indonesia.

Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas kontribusi Aip dalam mendorong literasi di berbagai kalangan.

Terutama di wilayah Banten, melalui inisiatif-inisiatif kreatif yang inklusif.

Diantaranya adalah program perpustakaan keluarga, rak buku publik di kampung pekijing, dan pengembangan perpustakaan masjid kampung pekijing sebagai pusat literasi masyarakat.

Pendekatan Aip yang unik sering kali memadukan unsur humor dan kesederhanaan, membuat literasi terasa dekat dan menyenangkan bagi semua lapisan masyarakat.

“Saya selalu percaya Literasi dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah pondasi utama dalam membangun budaya baca,” kata Aip.

Ia juga menambahkan bahwa dari sana kita menumbuhkan minat baca.

“Dari sanalah kita menumbuhkan minat baca, menjaga semangat untuk terus membaca, serta mengembangkan sikap moderat dan toleran. Keluarga adalah tempat pertama di mana anak-anak belajar untuk memahami dunia dengan cara yang bijak dan terbuka. Oleh karena itu, penting sekali bagi kita untuk membangun literasi melalui keluarga, agar generasi masa depan tidak hanya cerdas dalam pengetahuan, tetapi juga kaya dalam nilai-nilai kebijaksanaan dan kerukunan,” tambah Aip.

Ajang Kepustakaan Islam Award 2024 ini diikuti oleh ratusan peserta dari seluruh Indonesia, yang terdiri atas penulis, pustakawan, pengelola komunitas literasi, hingga akademisi.

Aip Rochadi berhasil memikat perhatian dewan juri berkat pendekatan inovatifnya yang mengedepankan inklusivitas dan keberlanjutan dalam meningkatkan budaya literasi.

Dukungan dari berbagai pihak juga turut menguatkan langkah Aip.

Mulai dari berbagai tokoh Masyarakat pekijing hingga berbagai komunitas.

Dukungan tersebut menjadi pondasi bagi keberlanjutan program-programnya, yang menargetkan berbagai lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga orang dewasa.

“Alhamdulillah, penghargaan ini saya dedikasikan kepada semua pihak yang telah mendukung perjuangan literasi ini,” ungkapnya.

Ia mengucapkan rasa terima kasih kepada para tokoh dan rekan-rekannya.

“Terima kasih kepada Ibu Ratu Ria Maryana, Pak Teguh Istaal, Pak Hajirocker, Pak Wahyu Nurjamil, Pemerintah Kota Serang, serta rekan-rekan prodi ilmu perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah serta tim luar biasa (Bayu, Umam, Ari Subhan, Dito, dan Bayu Ibrahim) dukungan kalian adalah sumber kekuatan saya untuk terus bergerak,” katanya.

“Semoga semangat literasi ini membawa manfaat bagi masyarakat luas,” ungkap Aip Rochadi di malam puncak penghargaan.

Dengan penghargaan ini, Aip bertekad untuk terus menginspirasi Masyarakat di Indonesia terutama kampung-kampung di Indonesia, agar mencintai literasi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari di kampungnya.

Akan tetapi, hal ini hanya bisa terwujud dengan prinsip kolaborasi yang inklusif.

Ia juga berharap bahwa ajang seperti Kepustakaan Islam Award dapat menjadi pendorong bagi lahirnya lebih banyak pegiat literasi yang kreatif dan berdampak positif.

Acara Kepustakaan Islam Award 2024 ini menjadi ajang yang tidak hanya menghargai prestasi individu, tetapi juga merayakan semangat literasi sebagai pondasi penting dalam membangun masyarakat yang cerdas dan inklusif. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *