Banten – Semarak Pilkada Banten 2024 telah terselenggara dengan baik yang akhirnya di menangkan oleh pasangan Andra-Dimyati melalui persaingan ketat dengan lawan nya yaitu Airin-ade.
Pasangan Andra-Dimyati raih 55,91% sementara Airin-Ade hanya meraih 44,09% di real count internal.
Andra-Dimyati menang di enam Kabupaten/Kota kecuali Cilegon dan Tangerang Selatan.
Ketua tim pemenangan Andra-Dimyati dari DPD Gerindra Banten, Yudi Budi Wibowo, menyebut pasangan ini mendapat perolehan suara 3.097.589 suara dan unggul atas pesaing mereka.
Berdasarkan hasil rekapitulasi internal,dari jumlah 17.231 TPS, keunggulan Andra-Dimyati mencapai 655.003 suara atau 11,82%.
Kemenangan ini pun disambut dengan penuh rasa syukur oleh tim pemenangan, relawan, simpatisan dan pendukung pasangan Andra-Soni.
Salah satu faktor penting yang mendukung kemenangan Andra-Dimyati adalah figur Andra soni sebagai calon pemimpin Banten yang penuh ide dan gagasan.
Visi dan Misi yang jelas dan inovatif menjadi daya tarik utama yang membuat pasangan ini mendapat kepercayaan dari masyarakat Banten, diharapkan dapat membawa perubahan dan kemajuan bagi provinsi Banten kedepan nya.
Seperti yang tadi sudah dituliskan bahwa Visi dan Misi yang jelas ini lah yang dapat menghantarkan pasangan Andra-Dimyati meraih kemenangan pada pesta pilkada 2024.
Pasangan ini akan ada 8 program unggulan dan 24 program turunan, Andra menyebut program tersebut sesuai dengan Asta Cita pemerintah pusat pada saat debat Pilkada Banten dengan tema sinergi pembangunan daerah dan pusat dalam rangka memperkokoh negara kesatuan Republik Indonesia, Rabu (20/11/2024).
Andra mengungkapkan ada tiga masalah utama di Banten yaitu pertama Infrastruktur, Kesehatan dan layanan pendidikan.
Atas hal itu Andra berjanji akan menyelesaikan tiga masalah tersebut.
Sebagaimana kita ketahui bahwasan nya wilayah Lebak, Pandeglang dan sekitarnya adalah daerah dengan infrastruktur yang tertinggal, banyak jalan poros desa yang rusak contohnya akses jalan kampung Salinggara, Desa Kadulimus, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Kerusakan jalan ini dimulai dari Desa kampung Lembur Girang kearah desa Kampung Salinggara, kondisi jalan nya sangat terpuruk sekali bahkan semula jalan aspal, sekarang menjadi jalan tanah becek yang digenangi air padahal jalan poros desa adalah hal yang sangat dibutuhkan dan harus diperhatikan karena menyangkut sistem perekoniman masyarakat setempat apabila jalan poros desa nya baik maka ekonomi, kesehatan, serta pendidikan pun akan ikut meningkat, daerah antar wilayah akan saling mudah berkoordinasi, serta bantuan pemerintah akan mudah disalurkan tidak ada lagi terkenadala perihal estimasi perjalanan yang membutuhkan waktu lama.
Tidak hanya infrastruktur, Banten juga masih kesulitan dalam hal pemerataan kesejahteraan masyarakat khususnya pendidikan ini masih menjadi isu krusial di Banten.
Angka putus sekolah di Provinsi Banten masih sangat tinggi berdasarkan data yang diperoleh dari kemendikbud.go.id jumlah siswa putus sekolah di Banten tahun 2023 sampai 2024 mencapai 25.274 siswa pada tingkat sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama.
Komposisi jumlah putus sekolah SD hingga SMA/SMK nyaris seimbang dimana paling banyak anak tidak sekolah tingkat SD dengan jumlah 12.778 murid diikuti SMP 12.486 siswa.
Hal ini meneyebabkan angka pengangguran di Banten semakin mengkhawatirkan bahkan dalam hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Banten tahun 2024 Provinsi Banten menjadi juara dengan angka pengangguran tertinggi secara nasional.
Permasalahan yang tidak kalah penting adalah kesehatan, fasilitas kesehatan yang mumpuni dan memiliki daya tampung yang cukup akan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak, pemerataan layanan kesehatan juga perlu agar masyarakat yang tingal jauh di pedesaan tetap bisa merasakan layanan kesehatan, masalah yang dialami saat ini adalah kurangnya pemerataan layanan kesehatan sehingga masyarakat yang ada di pedesaan harus menempuh perjalanan yang jauh untuk ke rumah sakit belum lagi akses jalan yang rusak sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.
Dengan banyaknya permasalahan di Banten harapan nya dengan terpilihnya pemimpin baru untuk Banten dapat merubah Banten menjadi lebih baik,dengan pendidikan yang berkualitas akan membuat sumber daya manusianya semakin baik sehingga menciptakan masyarakat yang berwawasan luas dan peduli terhadap isu-isu kependudukan.
Masyarakat Banten menaruh harapan yang besar untuk pasangan terpilih dapat merubah citra Banten yang saat ini menjadi provinsi paling tidak bahagia di Indonesia dari survei GoodStats. ***
Penulis: Sinta Mega
Program Studi: Ilmu Pemerintahan
Universitas Pamulang Serang