Doa Bersama GP Ansor Cisauk, Ajak Masyarakat Redam Gejolak Sosial

Banten, Berita55 Dilihat

Banten – Gerakan Pemuda (GP) Ansor kembali menegaskan perannya sebagai penjaga persatuan bangsa. Di tengah suasana sosial yang rawan akan provokasi dan ancaman chaos, Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Cisauk melaksanakan kegiatan doa bersama di Taman Makam Pahlawan (TMP) R. D Aria Wangsakara, Lengkong Kiyai, Pagedangan, Kabupaten Tangerang pada Minggu (31/08) malam.

Doa bersama yang dilaksanakan oleh PAC GP Ansor Cisauk mengusung tema “Menjaga Kondusifitas dan Stabilitas Kehidupan Masyarakat, Berbangsa, dan Bernegara” yang dihadiri oleh beberapa tokoh. Adapun tokoh yang turut hadir dalam kegiatan doa bersama PAC GP Ansor Cisauk mulai dari Pemerintahan, Ulama, hingga Organisasi Kepemudaan.

Kehadiran mereka dalam kegiatan doa bersama PAC GP Ansor Cisauk menjadi sebuah bukti bahwa menjaga kedamaian bangsa adalah tanggung jawab bersama.

Camat Cisauk, Hendarto dalam sambutannya di kegiatan doa bersama ini mengapresiasi langkah GP Ansor Cisauk yang bergerak cepat merespon dinamika sosial belakangan ini.

“Doa bersama ini bukan hanya seremonial, melainkan wujud nyata kepedulian kita untuk meredam potensi gesekan di masyarakat,” ujarnya.

KH Baequni, penasihat Ikbar Wangsa TMP, menambahkan bahwa ikhtiar spiritual seperti doa bersama ini dinilai sangat penting di tengah kondisi bangsa yang sedang diuji seperti saat ini.

Menurutnya, doa bersama menjadi benteng batin agar masyarakat tidak mudah terseret isu-isu menyesatkan yang beredar secara online di media sosial (medsos).

Sebagai penggerak utama kegiatan, Ketua PAC GP Ansor Cisauk Ahmad Munajat, menegaskan bahwa pemuda harus tampil sebagai pendingin suasana, bukan pemantik amarah.

“Kami ingin menegaskan, aspirasi masyarakat bisa disampaikan dengan cara yang tertib, aman, dan nyaman. Tidak perlu ada perusakan, pembakaran, atau penjarahan yang justru merugikan rakyat sendiri,” tegasnya.

Dirinya juga kemudian mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi di medsos yang belum jelas kebenarannya.

“Mari bijak dalam bermedia sosial. Jangan sampai share informasi justru memecah belah persatuan kita,” lanjut Munajat.

Dukungan juga datang dari Ketua KNPI Cisauk, Miftahul Fikri, serta Ketua Karang Taruna, Erwin Sabara. Keduanya menekankan pentingnya peran pemuda dalam menjaga ruang publik tetap damai. Mereka menilai inisiatif GP Ansor Cisauk ini menjadi sebuah teladan yang positif di tengah maraknya aksi-aksi destruktif di berbagai daerah.

Ketua Forum Silaturahmi Pesantren Kiyai Abdus Salam, menyebut doa bersama yang dilakukan GP Ansor Cisauk ini sebagai jalan mulia untuk merawat bangsa.

“Doa adalah senjata orang beriman. Dengan doa, kita berharap hati masyarakat dijaga dari rasa marah yang berlebihan,” ujarnya.

Penasihat MWCNU Cisauk, H. Yulisman, juga mengingatkan agar semua pihak terus bersinergi menjaga stabilitas daerah. Menurutnya, kegiatan yang digagas Ansor ini sejalan dengan semangat NU dalam membumikan Islam rahmatan lil alamin.

Selain doa bersama dan istighosah, kegiatan juga diisi dengan sambutan-sambutan dan ramah tamah antar elemen masyarakat. Suasana penuh keakraban itu menegaskan bahwa kebersamaan adalah kunci meredam potensi konflik.

Bagi GP Ansor Cisauk, kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen mereka menjaga keamanan bangsa di akar rumput. Ansor ingin menunjukkan bahwa pemuda tidak hanya bisa turun ke jalan, tapi juga mampu menciptakan ruang-ruang teduh untuk menyatukan hati masyarakat.

Dari TMP R. D Aria Wangsakara, pesan damai itu mengalir: bangsa ini tidak boleh runtuh oleh amarah sesaat. Bersama Ansor, masyarakat diajak merawat kedamaian, menjaga kondusifitas, dan meneguhkan persatuan Indonesia. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *