Jakarta – Dauroh Marhalah (DM)3 Pengurus Wilayah (PW) KAMMI DKI Jakarta yang berlangsung pada 25-30 November 2025 di Yayasan Pamentas, Lebak Bulus, menjadi ruang penting untuk mendorong arah baru transformasi gerakan KAMMI.
Dengan mengusung tema “Born To Lead: Jakarta’s Adaptive Heroes for 2045”, forum ini tidak hanya hadir sebagai ajang penguatan kaderisasi, tetapi juga sebagai tempat bertemunya gagasan-gagasan segar yang ingin membentuk wajah baru gerakan pemuda Muslim Indonesia.
Kegiatan yang diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai wilayah ini membuka ruang bagi setiap kader untuk menyumbangkan perspektif strategis mengenai masa depan bangsa. Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Yani Abd Gani turut memberikan warna yang berbeda melalui gagasan tentang Transformasi Gerakan KAMMI, khususnya pada isu ekonomi daerah dan keadilan pengelolaan sumber daya alam.
Dalam forum diskusi, Ahmad Yani Abd Gani menyoroti perlunya konsep ekonomi baru, yakni mendorong desentralisasi kewenangan tambang: seluruh izin serta pengawasan operasional perusahaan tambang diserahkan kepada pemerintah daerah, sementara pemerintah pusat hanya berperan sebagai pemantau umum (monitoring).
Selama ini, ketimpangan kesejahteraan daerah penghasil tambang masih besar kekayaan alam diekstraksi, tetapi penduduk setempat seringkali tidak merasakan peningkatan yang signifikan. Ia menegaskan bahwa pelimpahan regulasi ke daerah merupakan langkah strategis untuk memastikan manfaat ekonomi tambang mengalir secara merata.
Gagasan ini dipandang relevan karena dampak ekonomi sektor pertambangan dapat menjadi luar biasa jika dikelola secara transparan, adil, dan berkelanjutan. Dengan pengelolaan yang tepat, daerah penghasil tambang dapat menikmati:
- Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD),
- Bertambahnya lapangan pekerjaan,
- Tumbuhnya usaha kecil dan menengah di sekitar kawasan industri tambang,
- Percepatan pembangunan infrastruktur,
- Serta peningkatan standar hidup masyarakat lokal.
Transformasi kebijakan ini menjadi bagian dari usulan agar KAMMI memiliki peran lebih aktif dalam mendorong model pembangunan daerah yang berkeadilan dan berpihak pada kesejahteraan rakyat.
Selain kontribusi gagasan dari para peserta, kegiatan DM 3 juga diisi oleh pemaparan tokoh nasional seperti Anies Baswedan dan Syahganda Nainggolan, serta akademisi dan aktivis pergerakan pemuda.
Para narasumber menggugah peserta untuk membangun kepemimpinan yang visioner dan adaptif, sembari menekankan pentingnya membaca perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi menjelang Indonesia 2045.
Ketua PW KAMMI DKI Jakarta menegaskan bahwa DM3 tahun ini adalah titik awal bagi lompatan transformasi gerakan, bukan sekadar penguatan kaderisasi semata. Ia mengapresiasi beragam gagasan strategis termasuk usulan konsep ekonomi baru yang diajukan Ahmad Yani Abd Gani karena dinilai mampu memperkaya visi besar KAMMI untuk menjadi gerakan moral dan intelektual yang lebih responsif terhadap problem bangsa.
Sepanjang kegiatan, para peserta menjalani pembekalan intensif, diskusi tematik, leadership camp, simulasi kebijakan publik, hingga grand strategy workshop. Seluruh rangkaian itu memperkuat komitmen mereka untuk memperbarui orientasi gerakan agar lebih relevan terhadap tantangan masa depan.
DM 3 ditutup dengan deklarasi bersama untuk mendorong KAMMI menjadi gerakan yang adaptif, pro-rakyat, dan berorientasi pada transformasi sosial.
Peserta, termasuk Ahmad Yani Abd Gani, menyatakan kesiapan mereka untuk mengawal gagasan-gagasan progresif termasuk model ekonomi baru berbasis penguatan daerah sebagai bagian dari perjalanan menuju Indonesia Emas 2045. ***







