Anggaran Covid-19 di Kota Metro Lampung Rp. 51 Miliar Baru Terpakai Rp. 11 Miliar, DPRD Metro Mau Surati Presiden

Kota Metro – DPRD Kota Metro menyesalkan lambatnya pemerintah menyerap anggaran Covid-19 selama satu semester yang belum sesuai target.

“Kemarin Sekda bilang kebutuhan oksigen kita sehari 400 tabung. Ya itu dibelanjakan. Anggarannya kan ada, kita punya catatan-catatan tertentu dari pusat, dari Presiden langsung. Kita akan mengeluarkan surat ke presiden terkait kebijakan wali kota. Itu hak menyatakan pendapat,” ujar Wakil Ketua I DPRD Metro Basuki, Kamis (5/8/2021).

Ia meminta Pemkot Metro lebih maksimal dalam menyerap anggaran yang dialokasikan untuk masyarakat senilai Rp 51 miliar lebih.

Adapun yang terealisasi baru Rp. 11.977.381.764 atau 23,22 persen.

Anggaran tersebut diperuntukkan bagi bidang kesehatan sebesar Rp. 40.429.565.900.

Namun baru direalisasikan senilai Rp 11.164.921.874 atau 27,26 persen.

Sementaraa untuk penanganan warga terdampak ekonomi sebesar Rp. 7.294.106.250 dan baru direalisasikan Rp. 554.959.890 atau 7,61 persen.

Sementara bantuan sosial safety net/jaringan pengamanan sosial dianggarkan Rp. 3.876.000.000, baru direalisasikan Rp. 257.500.000 atau 6,64 persen.

“Kita menyayangkan langkah Pemkot Metro dalam penggunaan anggaran. Minimnya serapan ini menimbulkan pertanyaan. Satu semester anggaran belum terserap 50 persen. Aturannya per akhir Juli sudah 50 persen lebih,” ungkapnya.

Padahal, terus Basuki, Metro banyak kebutuhan, mulai dari oksigen, obat, dan vitamin.

Pihaknya akan mendorong Pemkot agar anggaran cepat terserap dan jemput bola untuk mendapat bantuan serta membeli vaksin.

“Penduduk kita baru 22 persen yang divaksin. Nah, ini harus jemput bola. Pemkot harus berikan pelayanan vaksinasi yang optimal untuk masyarakat Metro. Walaupun yang sudah vaksin tidak menjamin tidak terpapar, lapi layani masyarakat dengan baik. Kita punya dana, kita punya tenaga,” tuntasnya. (Red/Rls)