Bandar Lampung – Agak mencengangkan komentar politikus yang mengangap wajar terkait penurunan harga gabah kering ditingkat petani. Berdasarkan data BPS, selama September, harga gabah kering mengalami penurunan sebesar Rp. 189,36/kg. Sebelumnya gabah kering di tingkat petani dihargai, Rp. 4.469,05 per kilogram menjadi Rp. 4.279,69 per kilogram.

“Saya kira penurunan harga gabah kering ini wajar. Itu termasuk dalam fluktuatif harga,” kata sekertaris Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Sahlan Syukur memanggapi soal data Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, Senin (04/10/2021).

Sahlan mengatakan, penurunan harga gabah kering tersebut merupakan masih tergolong normal. Selama masih di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp. 4.200,00 per kilogram.

Dia menyebutkan, perubahan harga gabah kering, sering terjadi jika memasukin musim panen. Wajar, jika suplainya banyak sedangkan demandnya turun.

“Saya rasa, penurunan harga gabah kering ini tidak akan berlangsung lama. Sebab benerapa wilayah di Lampung ini musim panenya akan berakhir,” kata dia.

Di sisi lain, nasib petani kerap jadi korban permainan kartel sembako. Saat panen harga anjlok, sementara harga pupuk dan obat pestisida tidak pernah turun. Tak sedikit petani yang terlilit hutang, dengan menjual gabah dengan cara ijon. (Red)