Anggota DPRD Lampung Syukron Muchtar: Muharram Momentum Hijrah Menuju Perubahan yang Diridhoi

Bandar Lampung – Memasuki Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, Anggota DPRD Provinsi Lampung Dapil III (Kota Metro, Pringsewu, Pesawaran), Syukron Muchtar, mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan momen ini sebagai titik balik perubahan diri dan sosial menuju arah yang lebih baik dan diridhoi oleh Allah SWT.

“Muharram bukan sekadar pergantian angka dalam kalender hijriah. Ini adalah momentum terbaik untuk berhijrah — dari lalai menuju taat, dari gelap menuju cahaya,” ujar Syukron Muchtar dalam keterangannya, Jum’at (18/7/2025).

Syukron menekankan bahwa spirit hijrah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW harus dimaknai secara utuh, tidak hanya sebagai perjalanan fisik, tetapi juga sebagai simbol peralihan menuju peradaban yang lebih mulia. “Hijrah adalah panggilan untuk memperbaiki diri, memperkuat nilai-nilai keimanan, dan memperdalam peran sosial kita sebagai bagian dari umat dan bangsa,” tambahnya.

Sebagai wakil rakyat, Syukron mendorong agar semangat hijrah diterjemahkan dalam kebijakan dan pembangunan daerah yang lebih inklusif, adil, dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Ia menyebut bahwa pembangunan yang baik adalah pembangunan yang berpihak pada rakyat, dimulai dari penguatan keluarga, pendidikan, dan keadilan sosial.

“Langkah kecil yang kita ambil hari ini, baik dalam ibadah maupun peran sosial, jika dilakukan dengan keikhlasan dan kesungguhan, akan menjadi bagian dari jalan kebaikan yang Allah ridhoi,” ungkapnya.

Menurut Syukron, generasi muda memiliki peran strategis dalam menghidupkan semangat hijrah di era modern. Ia mengajak para pemuda untuk aktif menjadi agen perubahan dengan menjadikan nilai-nilai Islam sebagai fondasi dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

“Saya yakin, jika masyarakat dan pemimpin sama-sama berhijrah secara maknawi—meninggalkan kemalasan, kezaliman, dan kepentingan sempit—maka insyaAllah Lampung akan menjadi daerah yang lebih berkah, berdaya, dan bermartabat,” tutupnya.

Peringatan Tahun Baru Islam, lanjut Syukron, bukan hanya seremoni spiritual, tetapi juga refleksi moral dan sosial bagi semua pihak untuk bersama-sama membangun peradaban yang lebih adil dan beradab di tengah tantangan zaman. (Red/Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *