Bandar Lampung – Anggota DPRD Provinsi Lampung, Yusirwan, menegaskan bahwa mayoritas aspirasi masyarakat Kota Bandar Lampung yang diserap dalam kegiatan reses masih berkutat pada persoalan banjir dan kerusakan infrastruktur jalan.
Menurutnya, keluhan banjir paling banyak datang dari warga Kecamatan Panjang. Masyarakat meminta agar pemerintah lebih serius menangani persoalan tersebut, mengingat hujan dengan intensitas rendah saja kerap menimbulkan kekhawatiran.
“Di Panjang, hujan sebentar saja sudah membuat warga waswas. Mereka ingin penanganan yang lebih terfokus agar masalah banjir tidak terus berulang,” ujar Yusirwan, Jumat (1/8/2025).
Selain banjir, kerusakan infrastruktur jalan di berbagai titik juga menjadi sorotan. Warga berharap pemerintah daerah mempercepat perbaikan agar aktivitas masyarakat tidak terganggu.
“Masyarakat memang bersabar, tapi mereka ingin ada perhatian nyata dari pemerintah terhadap kondisi jalan yang rusak,” tambahnya.
Politisi Fraksi Demokrat itu menegaskan, persoalan banjir bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga memerlukan partisipasi masyarakat. Edukasi mengenai kesadaran lingkungan dinilainya penting agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan yang dapat memperparah genangan air.
“Semua pihak harus terlibat. Perubahan perilaku masyarakat juga menjadi bagian dari solusi,” tegasnya.
Lebih jauh, Yusirwan memastikan seluruh aspirasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Lampung akan dibawa ke forum DPRD untuk ditindaklanjuti.
“Kami terus berkoordinasi dengan Fraksi dan akan memastikan hal-hal yang menjadi kewenangan provinsi segera disampaikan,” pungkasnya. (Red/Adv)