DPRD Provinsi Lampung: Gubernur Luncurkan Program Pinjaman Modal Petani Jagung Rp500 Miliar

Bandar Lampung – Pemerintah Provinsi Lampung kembali menghadirkan terobosan untuk memperkuat sektor pertanian. Gubernur Lampung meluncurkan program pinjaman modal kerja sebesar Rp500 miliar melalui Bank Lampung, khusus untuk mendukung para petani jagung.

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Mikdar Ilyas, menjelaskan bahwa program ini memungkinkan petani mendapatkan pinjaman hingga Rp11 juta per hektare melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga ringan.

“Hasil komunikasi saya dengan Gubernur, beliau sudah menyiapkan Rp500 miliar lewat Bank Lampung untuk modal kerja petani. Satu petani bisa mendapat pinjaman Rp11 juta per hektare. Kalau program ini berjalan optimal, Lampung bisa menjadi lumbung jagung nasional,” ujar Mikdar penuh optimisme.

Menurut legislator Fraksi Gerindra itu, program tersebut merupakan bentuk sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung ketahanan pangan. Selain tercantum dalam RPJMD Provinsi Lampung, kebijakan ini juga sejalan dengan agenda ketahanan pangan nasional.

Mikdar yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Gerindra Lampung mendorong agar momentum ini benar-benar dimanfaatkan oleh petani untuk mengelola lahan secara produktif.

“Bantuan pinjaman ini memberi keleluasaan bagi petani untuk memilih bibit unggul dan pupuk terbaik. Karena itu, kesempatan ini harus dimaksimalkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menilai peralihan sebagian petani dari singkong ke jagung merupakan langkah strategis. Selain sebagai bahan pangan, jagung juga memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai pakan ternak. “Ini gebrakan luar biasa sekaligus peluang besar bagi Lampung,” ujarnya.

Adapun persyaratan untuk memperoleh pinjaman terbilang sederhana, di antaranya tidak masuk daftar hitam perbankan serta memperoleh rekomendasi dari kepala desa.

Dengan dukungan program ini, Mikdar optimistis Lampung mampu memperkuat posisinya sebagai salah satu sentra jagung terbesar di Indonesia.

“Sekarang saja Lampung sudah masuk tiga besar produsen jagung nasional. Kalau program ini berhasil, kita bisa menekan impor jagung yang masih mencapai 7–10 juta ton per tahun,” pungkasnya. (Red/Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *