Penulis : Dharma Setyawan (Payungi University)

Generasi Pesona Indonesia (Genpi) mulai masuk ke perguruan tinggi. Selain komunitas kreatif, SDM kampus sangat penting dalam mendorong perubahan pariwisata dan ekonomi kreatif. Genpi sudah saatnya menjadikan perguruan tinggi sebagai lokomotif kolaborasi. Bukan hanya prodi pariwisata, tapi menjawab konsep gagalnya pemerintah yang selama ini menyerahkan program wisata kepada segelintir pengusaha.

Genpi harus menanamkan nilai-nilai pemberdayaan kepada SDM perguruan tinggi agar gagasan ekologi dan ekonomi kreatif mampu mengimbangi gagasan kapitalisme dalam wisata. Kecil tapi memberdayakan banyak warga lebih penting, dari pada besar tapi dimiliki sedikit orang. Disinilah pentingnya Genpi memberikan input ke anggota dengan wawasan kebudayaan lokal dan ekonomi yang berkelanjutan.

Gerakan Genpi harus menjamin input SDM melalui 3 hal yaitu pemberdayaan, ruang kreatif dan media teknologi. Sedangkan pengetahuan untuk SDM Genpi dimulai dari Social Maping, Community Approach, Eco-Wisata, Ekonomi Kreatif dan Media Digital. Genpi Kampus berperan penting dalam mendorong Perguruan Tinggi untuk terlibat aktif dalam pengabdian masyarakat.

Rapat Koordinasi Nasional Genpi di Jogja membawa pesan penting yaitu narasi. Bahwa para penggerak Genpi juga memiliki gagasan-gagasan kreatif dan upaya sinergi gerakan dengan banyak stakeholder. Narasi menjadi point utama agar gerakan memiliki roadmap yang terukur. 34 Genpi di Provinsi harus membawa kekhasan tersendiri terutama dalam mengembangkan budaya lokal yang ada.

SDM Kabupaten/Kota selama ini berkumpul di perguruan tinggi tapi belum tersentuh gagasan-gagasan kreatif Genpi. Saatnya Genpi berdiri dan tumbuh di kampus-kampus memberi pencerahan dan gerakan kreatif. Setelah mahasiswa lulus mereka siap pulang dan mengelola wisata dan ekonomi kreatif berbasis pemberdayaan.

Lampung dengan 15 kabupaten/kota harus bersimpul dan saling belajar satu sama lain. Komunitas Genpi terbuka bagi siapapun, terutama anak-anak muda yang tertarik mengembangkan wisata dan ekonomi kreatif di kampung halamannya. Kolaborasi ABCGM (Akademisi, Bussines, Community, Goverment, dan Media) tentu akan mempercepat perubahan, dan yang terpenting adalah konsistennya para penggerak. Mari bersinergi untuk Lampung Kreatif!. (*)