Kapan Usia Ideal Menikah? Legisaltor PKB DPR RI Ela Nuryamah Sosialisasi Bersama BKKBN

Lampung Timur – Anggota DPR RI Daerah pemilihan Lampung II, Ela S Nuryamah menggelar acara Sosialisasi program pembangunan keluarga bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Tahun 2020, Jumat 18 Desember 2020.

Sosialisasi dihadiri langsung Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Safrina Salim, SKM, M. Kes. Acara ini bertujuan untuk memberikan perencanaan masa remaja, kematangan usian pernikahan dan stunting masa ke emasan anak.

Menurut Legislator dari Fraksi Partai Kebangkita Bangsa (PKB) ini, sosialisasi ini penting sebagai program pembangunan Keluarga Berencana.

“Acara sosialisasi ini berkaitan dengan pembangunan keluarga dari mulai perencanaan masa remaja, kematangan usia pernikahan perempuan 21 tahun untuk perempuan, dan laki-laki 25 tahun, perencanaan keluarga, stunting masa ke emasan anak,” ujarnya.

Adapun pelaksanaan sosialisasi berlangsung di Pondok Pesantren Darussalam, Pasir Sakti dengan perwakilan peserta remaja santri, tenaga pendidik formal informal dan perwakilan kader desa.

“Mereka sebagai rentang kendali ujung tombak untuk bisa mensosialisasikan ke masyarakat guna membentuk keluarga yang siap lahir bathin guna menunjang ketahanan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara,” ungkapnya.

Sementara itu Safrina Salim, dalam paparannya mengatakan BKKBN baru dengan logo baru dengan Bangga Kencana nya menuju keluarga berkualitas yang dimulai dari merencanakan perkawinan yang sehat.

“Untuk perempuan usia 21 tahun dan laki-laki usia 25 tahun, di mana pada kondisi tersebut seorang perempuan sudah siap secara biologis (alat reproduksi sudah siap utk dibuahi), secara psikologis sudah siap mental untuk jadi seorang ibu. Dan bagi laki-laki sudah siap secara mental dan finansial membangun keluarga. Oleh karena itu Bkkbn mengeluarkan tagline baru “Berencana itu Keren”.

Selanjutnya direncanakan utk memiliki anak dan mengatur jarak anak, sehingga diharapkan dalam 1 keluarga memiliki 1 balita agar melaksanakan pengasuhan secara optimal,” ujarnya.

Hal ini terusnya dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting. Pencegahan stunting mulai dilakukan pada remaja putri agar terhindar dari anemia.

“Setelah menikah dan merencanakan memiliki anak, pencegahan stunting dimulai sejak masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (270 hari pada masa kehamilan dan 730 hari setelah anak dilahirkan atau berusia 2 tahun). Mencegah stunting itu penting. Keluarga terhindar dari stunting agar dapat menuju keluarga berkualitas yang akan menciptakan generasi emas berkualitas,” pungkasnya. (*)