Penulis : Dharma Setyawan
Kota Metro – Sudah 1 tahun veteran KKL Tematik Dam Raman angakatan 2017 berlalu, sore hari mereka berkumpul mengajak bakar ikan. Ternyata iuaran mereka 500 ribu, jauh lebih murah dari iuran 2,1 juta ke Jawa itu masih ada sisa. 800 ribu rupiah mereka sepakat untuk kumpul-kumpul dan nostalgia. Generasi 2017 memang berlimpah pemuda-pemuda asyik yang cukup memahami roadmap 17 sektor ekonomi kreatif. Secara pribadi pilihan KKL ke Jawa dan KKL Tematik di Lampung sama-sama baik sesua niatnya.
Meskipun tidak terakomodir dalam kurikulum secara komprehensif, prodi ekonomi syariah IAIN Metro adalah prodi yang paling kuat membincangkan narasi ekonomi kreatif. KKL Tematik awalnya hanya mengakomodir mereka yang tidak punya biaya ke Jawa. Sebagai kaprodi baru waktu itu yang kebetulan juga tidak ikut ke Jawa saya harus menemani anak-anak ini.
Terpilihlah lokasi di Dam Raman menjadi tempat Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Mereka mengerjakan spot selfie, ruang musik, video promosi, menulis buku, koordinasi dengan pemuda dan mengaktivasi media sosial. Mengajak pemuda hari ini menuliskan apa yang dikerjakan tentu tidak mudah. Buku ditangan mereka pada dokumentasi ini adalah bukti hasil jejak langkah mereka di Dam Raman.
Angkatan selanjutnya harus lebih baik. Bagaimana berkegiatan tapi berdampak luas pada perubahan sosial. Kampung lebah dan organik, Bisnis Center, belajar desain produk dan lain-lain. Bisa juga mengembangkan skill lainnya sesuai usulan bakat minat untuk menopang skill ekonomi di masa depan.