Lampung – Langkah sigap, tanggap, cepat dan tepat dilakukan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Lampung, Lesty Putri Utami, untuk memecehkan persoalan Banjir yang menimpa sejumlah titik di Kabupaten Lampung Selatan, terkhusus di Kecamatan Palas. Dengan menurunkan alat berat dan pemberian Geobak.
Dalam kunjungannya, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Lampung tersebut mengatakan saat ini pihaknya bersama teman-teman dari Kementerian dan Balai hadir dilokasi terdampak banjir, untuk melihat dan pengecekan langsung. Kemudian membecahkan persoalan, dan dicarikan solusi terbaik.
“Alhamdulillah, hari ini kita bersama-sama teman dari balai, Kementerian, serta dihadiri sejumlah aparatur desa, Pemkab Lamsel. Melihat langsung, dan langsung berikan solusi cepat. Yaitu, menurunkan alat berat dan pemberian Geobak,” kata Lesty Putri Utami, disela kunjungan. Selasa (11/02/2025).
Menurutnya, pemberian bantuan yang diserahkan kepada masyarakat terdampak banjir. Merupakan langakah dan solusi yang sesegera mungkin wajib dilakukan oleh wakil rakyat. “Untuk bantuan Alat berat besok dipastikan turun langsung di lokasi banjir. Untuk kemudian berkoordinasi bersama operator desa setempat. Dan pemberian bantuan alat berat ini berikut operasional bahan bakarnya,” ujar Lesty.
Bahkan, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung itu menegaskan, persoalan tanggul dibeberapa titik yang menjadi persoalan banjir di Kecamatan Palas, menjadi atensi Fraksi PDI Perjuangan kepada teman-teman balai untuk diperbaiki. “Tadi sudah disampaikan dihadapan teman-teman Balai dan Kementerian,” tegasnya.
Namun, Putri Sulung Mukhlis Basri tersebut mengakui bahwa dalam hal penanganan banjir, memang tendala efisiensi anggaran. Sehingga, dalam diskusi. Teman-teman dari Kementerian pun meminta agar koordinasi, komunikasi dan kolaborasi secara bersama-sama dengan pemerintah Provinsi Lampung, Legislatif dan pemerintah kabupaten Lampung Selatan.
“Saat ini penanganan banjir terpusat di Kecamatan Palas Kalianda. Hal ini karena, untuk kecamatan Palas merupakan wilayah terdampak yang cukup besar. Yaitu, ribuan hektar persawahan terendam banjir. Bahkan, ada satu desa terendam 650 hektar sawah,” tegasnya. (Red/ADV)