Kota Metro – Organisasi internasional Ashoka gelar Workshop Penggerak Kawasan Gaharu Lampung yang berkolaborasi dengan Payungi, Jan Ayu HSC, YSC, PGRI, dan Komunitas Dongeng Dakocan di Pasar Yosomulyo Pelangi, Kota Metro, Lampung (31/10/2025). Kegiatan yang juga didukung oleh Ford Foundation ini diikuti tidak kurang oleh 33 komunitas penggerak pembaharuan sosial di Lampung yang memiliki visi bersama menciptakan kehidupan yang lebih inklusif, harmonis, dan berkelanjutan.
Kegiatan yang merupakan lokakarya lintas sektor ini diselenggarakan selama tiga hari dari tanggal 31 Oktober – 2 Noverber 2025. Para peserta akan diajak untuk mengikuti Workshop, Pelatihan, Sharing, dan Podcast Gaharu, serta Diskusi bersama Bapak Sudirman Said Rektor Institut Harkat Negri.
Direktur Ashoka Asia Tenggara, Nani Zulminari dalam sambutannya menyampaikan bahwa Ashoka merupakan pelopor kewirausahaan sosial yang digagas oleh Bill Drayton pada tahun 1981. Kini, Ashoka telah memilih dan memperkuat lebih dari 4.000 jaringan Ashoka Fellows dari 93 negara di dunia, termasuk 205 dari Indonesia.
“Ashoka terus membangun dan memupuk komunitas Fellows, Young Changemakers, serta Changemakers Institutions yang mampu menciptakan perubahan positif di tengah-tengah masyarakat. Terutama pada isu-isu keluarga, perempuan dan anak. Kami menyakini bahwa kita semua adalah penggerak perubahan, everyone a changemaker yang harus terlibat aktif melakukan pembaharuan di masyarakat,” pungkas Nani Zulminari.
Dharma Setyawan sebagai Pengggas Payungi juga turut menegaskan bahwa perempuan harus mulai terlibat dan menjadi penggerak dalam gerakan-gerakan besar. Serta tangguh dan membaur bersama masyarakat sebagai change maker pembaharuan.
“Kita harus memberikan ruang bagi para perempuan untuk terlibat dalam berbagai gerakan pembaharuan. Kita tidak boleh menempatkan perempuan sebagai makhluk inferior dan mendomestifikasi mereka karena sejatinya perempuan punya hak yang setera dengan laki-laki,” ujar Dharma.
Keterlibatan berbagai komunitas di Lampung dalam acara Workshop Penggerak Kawasan Gaharu Lampung ini menjadi bentuk kesadaran kolektif untuk mewujudkan kehidupan yang lebih inklusif, harmonis, dan berkelanjutan. Terutama bagi perempuan, anak, dan keluarga. (Red)
