Lampung Tengah – Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung Drs. I Made Bagiasa, melaksanakan reses masa sidang ke- II dari tanggal 24 – 31 Mei 2022, di delapan titik dapil VII Kabupaten Lampung Tengah.
Delapan titik yang menjadi lokasi menyerap aspirasi Made Bagiasa dalam reses di Lamteng yaitu; Kampung Siswobangun Kecamatan Seputih Banyak Lampung Tengah, Dusun 3 Kampung Sakti Buana Kecamatan Seputih, Dusun 4 Kampung Sakti Buana Kecamatan Seputih Banyak.
Lalu di Kampung Nambah Rejo Kecamatan Kotagajah Lampung Tengah, Kampung Sangga Buana Kecamatan Way Seputih, Kampung Swastika Buana Kecamatan Seputih Banyak, Dusun I Kampung Wirata Agung Kecamatan Seputih Mataram dan Dusun II Kampung Wirata Agung Kecamatan Seputih Mataram Lampung Tengah.
Made Bagiasa menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan turun langsung ke tengah-tengah masyarakat merupakan kegiatan reses atau silahturahim sebagai sidang parlemen di luar gedung rakyat di daerah konstituennya untuk menyerap, menampung, menindaklanjuti serta menyampaikan program kerja legislatif bersama ekskutif baik yang sudah, sedang dan akan dikerjakan kepada masyarakat.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Lampung dari Fraksi Partai Golkar juga melakukan memonitoring bantuan diantaranya bibit sapi, bibit kambing, bibit ikan, bibit tanaman pekarangan, sumur bor pertanian, embung, Hand Traktor dan KUR melalui KPB oleh Pemerintah Provinsi Lampung baik itu penerimaan serta manfaatnya. Monitoring dilakukan Made Bagiasa terhadap bantuan yang diberikan kepada masyarakat, supaya tepat sasaran, sehingga ini menjadi evaluasi kinerja dan program kerja ke depan untuk penyempurnaan menuju Lampung Berjaya.
Made Bagiasa dalam reses ini menyerap banyak aspirasi yang disampaikan masyarakat, baik keluhan atau saran masyarakat. Masyarakat yang mayoritas petani menyampaikan keluhan jalan Provinsi dari Kota Gajah Sampai Sadewa dan jalan dari Bandar Jaya sampai Simpang Mandala agar secepatnya diperbaiki.
Warga yang mayoritas petani mengusulkan bantuan yang diperlukan masyarakat antara lain; embung, sumur bor, Alkon, Rotary, bibit sesuai kebutuhan serta penyuluhan dari dinas terkait.
Warga juga menyampaikan usulan kepada Gubernur Lampung melalui Wakil Ketua Komisi II Made Bagiasa, pwtlunya penyediaan GRANULATOR pembuatan pupuk kompos karena belum ada di Lampung.
Terkait masalah pupuk subsidi, warga menyampaikan pendistribusiannya belum merata ke tingkat petani. Sehingga masih banyak petani yang tidak mendapatkan pupuk subsidi. (Red/Adv)