Lampung, Tubaba – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung Budi Condrowati S.E., menggelar kegiatan pembinaan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIP dan WK) di SMAN 2 Tulangbawang Barat, Sabtu (19/3/2022).
Giat dihadiri juga oleh Kapolsek, Camat, lurah, pengurus Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) dan pengurus Duta Damai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Provinsi Lampung.
Menghadirkan narasumber Ken Setiawan, pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center atau pusat rehabilitasi korban gerakan radikal NII. Diketahui Ken juga merupakan mantan aktivis NII.
Saat ini, Ken juga merupakan Ketua Bidang Pemuda dan Pendidikan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung.
Pada kesempatan itu, Ken menyampaikan pengalaman selama bergabung dalam kelompok radikal dan kenapa keluar dari jaringan itu. Pun menyampaikan bahayanya ajaran intoleransi radikalisme dan terorisme di masyarakat.
Menurut Ken, radikalisme adalah sebuah paham yang menginginkan suatu perubahan sosial, politik dengan cara yang keras dan drastis. Radikalisme tidak dimonopoli oleh satu agama tertentu. Kata dia, radikalisme akan berkembang disebuah negara yang mayoritas, kebetulan di Indonesia mayoritas agamanya Islam.
Sejatinya, Ken bilang, radikalisme dan terorisme adalah musuh agama dan musuh negara, karena tidak ada agama satupun yang membenarkan radikalisme dan terorisme.
“Saat ini butuh kita butuh regulasi yang melarang semua paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila agar Indonesia aman dan damai,” ujar Ken.
Sementara, Budi Condrowati mengatakan, giat merupakan pembekalan pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan agar para guru memahami lebih dalam tentang Pancasila.
Di mana, strategisnya kedudukan pancasila sebagai dasar pemersatu bangsa, harus terus di gaungkan dengan melakukan sejumlah penyesuaian dengan metode-metode kekinian. Itu dilakukan agar dapat dengan mudah diserap dan diterima oleh setiap kalangan.
Sebagai salahsatu stakeholder, Condrowati mengatakan, DPRD Lampung mempunyai kewajiban dalam melakukan sosialisasi pentingnya nilai–nilai pancasila dalam penerapan kehidupan sehari-hari.
“Kegiatan ini dalam rangka membangun dan memastikan penerapan pancasila di masyarakat serta untuk melakukan indoktrinasi wawasan kebangsaan agar tepat sasaran,” katanya.
Condrowati juga berharap, paska kegiatan ini, ada serapan yang bisa digunakan untuk diteruskan dan di informasikan kepada para siswa dan di lingkungan masing-masing.
“Lampung punya keistimewaan dan keragaman. Serta mempunyai latar belakang perbedaan daerah asal yang cukup besar. Untuk itu adanya sikap toleransi, saling menghargai, dan menghormati satu sama lain semuanya terkandung dalam nilai-nilai pancasila,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Duta Damai BNPT RI Provinsi Lampung Hery Miftah menginformasikan, kedepan pihaknya juga akan mengadakan road show kegiatan kebangsaan dengan tema “Aku Tolerasni Aku Pancasila di sekolah SMA-SMK se-Provinsi Lampung”. (Red/Adv)