Tahun Baru Hijriah dan Hijrah Mindset

Banten, Opini2607 Dilihat

Oleh: Indra Martha Rusmana

Pengurus BAKOMUBIN (Badan Koordinasi Mubaligh se-Indonesia) Provinsi Banten

Setiap datangnya tahun baru Hijriah, umat Islam di seluruh dunia diingatkan pada satu peristiwa agung: Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Hijrah bukan sekadar perpindahan fisik, melainkan transformasi visi, nilai, dan pola pikir (mindset). Dari tekanan menuju kebebasan, dari ketertindasan menuju kebangkitan.

Dalam konteks kekinian, hijrah bukan hanya soal berpindah tempat, tetapi juga berpindah cara berpikir – dari yang negatif menjadi positif, dari yang statis menjadi dinamis, dari yang lemah menjadi tangguh. Inilah yang saya sebut sebagai Hijrah Mindset.

Mindset adalah akar dari segala tindakan. Pikiran yang negatif hanya akan menuntun pada keluhan, ketakutan, dan keputusasaan. Betapa banyak orang yang gagal bukan karena tak mampu, tetapi karena tak percaya diri. Mereka telah kalah bahkan sebelum melangkah, karena pikiran mereka sudah dikuasai oleh ketakutan dan bayangan kegagalan.

Sebaliknya, mindset positif adalah kunci untuk menjalani hidup dengan semangat, harapan, dan keberanian. Pikiran yang baik akan melahirkan tindakan yang baik, dan tindakan yang baik akan membawa hasil yang menginspirasi.

Kita bisa belajar dari sahabat Nabi yang luar biasa: Umar bin Khattab r.a. Dahulu ia dikenal sebagai sosok yang keras, bahkan sempat menjadi salah satu penentang keras dakwah Rasulullah SAW.

Namun setelah ia memeluk Islam, mindset-nya berubah total. Dari kebencian menjadi cinta, dari kekerasan menjadi kekuatan yang bijak. Umar kemudian dikenal sebagai salah satu khalifah terbaik dalam sejarah Islam—pemimpin yang adil, cerdas, dan dicintai rakyatnya. Transformasi Umar adalah bukti bahwa ketika pikiran berubah, maka hidup pun akan berubah.

Tahun baru Hijriah ini adalah momentum untuk bertanya pada diri sendiri: Sudah sejauh mana kita berhijrah dalam pola pikir? Apakah kita masih mengeluh atau mulai bersyukur? Apakah kita masih takut mencoba atau sudah siap melangkah? Apakah kita masih membenci perubahan, atau sudah mulai menjadi bagian dari solusi?

Mari jadikan momen 1 Muharram ini sebagai starting point hijrah mindset. Mari tinggalkan pikiran-pikiran yang melemahkan diri, dan gantikan dengan keyakinan bahwa Allah SWT tidak pernah menciptakan kita sia-sia. Dekatkan diri pada Sang Maha Cinta – Allah SWT – karena di sanalah pusat kekuatan sesungguhnya berada.

Hijrah itu tak selalu harus drastis. Bisa dimulai dari yang sederhana: membiasakan pikiran positif setiap bangun pagi, menyikapi masalah dengan tenang, dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan. Saat mindset kita berubah, maka dunia pun akan terasa berbeda.

Selamat Tahun Baru 1447 Hijriah.
Semoga kita menjadi pribadi yang terus berhijrah – dari keluh kesah menuju syukur, dari lemah menjadi kuat, dari ragu menjadi yakin.

Karena hijrah yang sejati adalah hijrah yang memperbaiki diri, mulai dari dalam pikiran. ***