Jaga Indonesia Tetap Damai, Puluhan Pemuda Lintas Iman Banten Berkumpul

Banten, Berita43 Dilihat

Banten – Suasana kebersamaan lintas iman mewarnai Vihara Siddharta, Kota Tangerang Selatan, pada Selasa (2/9/2025) malam, saat puluhan organisasi kepemudaan Banten berkumpul dalam kegiatan bertajuk “Pemuda Lintas Iman Provinsi Banten Saling Jaga.”

Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat toleransi, solidaritas, sekaligus menjaga kondusivitas di tengah dinamika bangsa.

TB Adam Ma’rifat Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Banten, menegaskan bahwa, Banten saat ini dalam kondisi aman dan harus terus dijaga dari potensi gesekan sosial.

“Kegiatan lintas iman ini adalah benteng harmoni. Kami, Ansor Banten, akan terus berkomitmen menjaga keamanan dan kebersamaan di wilayah ini,” ujarnya di sela kegiatan.

Adam juga menambahkan bahwa GP Ansor Banten telah menggelar Gerakan Ansor Jaga Bangsa di seluruh cabang kabupaten dan kota se-Banten. Kegiatan tersebut berlangsung serentak sejak 30 Agustus sampai 2 September 2025, sebagai langkah nyata kader Ansor dalam merawat kedamaian di tengah kondisi bangsa yang dinamis.

Acara lintas iman ini dibuka dengan doa lintas agama sebagai simbol penghormatan terhadap keberagaman spiritual. Lantunan doa dari berbagai keyakinan berpadu dalam semangat kebangsaan, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dikumandangkan bersama.

Rangkaian kegiatan semakin hidup dengan diskusi lintas iman yang melibatkan perwakilan organisasi kepemudaan dari berbagai agama. Para tokoh pemuda berbicara tentang tantangan keberagaman, situasi sosial-politik, hingga strategi memperkuat peran generasi muda dalam merawat persatuan.

Sejumlah tokoh pemuda lintas organisasi memberikan pernyataan sikapnya. Gervando Jeorista Leleng dari GEMPAR Banten menegaskan bahwa kehadiran mereka bukan untuk menyamakan keyakinan, melainkan menyatukan langkah menjaga Indonesia. Sementara itu, M. Rifqi Saputra dari Pemuda Muhammadiyah menekankan pentingnya kolaborasi demi keutuhan bangsa.

Ignatius Arie Titahelu dari Pemuda Katolik menyebut keberagaman adalah kekuatan, sedangkan Samatha Putra dari Gemabudhi menilai kegiatan ini mencerminkan welas asih yang patut diteruskan. Dukungan juga datang dari berbagai tokoh muda Kristen, Hindu, Konghucu, dan komunitas Tionghoa yang meneguhkan komitmen serupa.

Gubernur Banten, Andra Soni, melalui sambungan video call turut memberikan apresiasi. Ia menyebut inisiatif pemuda lintas iman di Banten sebagai wujud nyata semangat kebangsaan.

“Saya bangga melihat anak-anak muda Banten berdiri bersama untuk menjaga persatuan dan kondusifitas,” ucapnya.

Puncak acara ditandai dengan pembacaan pernyataan sikap bersama. Para pemuda lintas iman menolak segala bentuk provokasi, kekerasan, serta diskriminasi berbasis SARA. Mereka juga mendukung langkah Polri dan TNI menjaga keamanan dengan cara humanis dan terukur.

Di akhir acara, doa bersama lintas iman kembali dipanjatkan. Doa itu meneguhkan komitmen moral sekaligus spiritual para pemuda untuk menjaga Banten tetap aman, damai, dan rukun.

Gerakan “Saling Jaga” ini menjadi bukti bahwa keberagaman bukan penghalang, melainkan kekuatan. GP Ansor Banten bersama elemen kepemudaan lintas iman bertekad menjaga persatuan bangsa dengan aksi nyata dan berkelanjutan. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru