Yayasan Sketsa Mimpi Gelar Kegiatan Santri Berkarya

Banten, Berita19 Dilihat

Banten – Sebagai langkah pengembangan diri pada santri, Yayasan Sketsa Mimpi mengadakan Santri Berkarya dengan tema “Menulis Cerita, Merangkai Mimpi” di Pondok Pesantren Salafiyyah Darul Bayan, Desa Mekarjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten pada Senin-Selasa 27-28 Januari 2025.

Sketsa mimpi merupakan yayasan sosial yang berfokus pada pengembangan kepemudaan dan dijadikan wadah bersama untuk menumbuhkan jiwa yang berani bermimpi, beraksi, berbagi, berkolaborasi, dan berkontribusi untuk negeri.

Founder Sketsa Mimpi, Aldi Reihan Bugar, mengatakan bahwa pentingnya peningkatan kemampuan literasi pada santri.

“Santri Berkarya merupakan salah satu bentuk pengembangan diri melalui dunia literasi, kegiatan ini yang sejalan dengan visi sketsa mimpi. Adapun bentuk kegiatannya pengenalan literasi tulis dan praktik baik kepenulisan cerita pendek,” kata Aldi,

“Santri Berkarya menjadi sebuah langkah nyata untuk membangun kepercayaan diri santri dalam menulis dan menyampaikan gagasan. Literasi adalah jalan menuju kemajuan, kami ingin mendorong para santri untuk menghasilkan karya yang bermakna dan bermanfaat untuk masyarakat,” tambah Aldi.

Kegiatan dilaksanakan selama dua hari meliputi, hari pertama diisi dengan penyampaian materi oleh narasumber yang kompeten di bidangnya, diantaranya Direktur Baletanda Ahmad Syaikhu, dan CEO Patron.id Imam Tantowi.

Sedangkan hari kedua diisi dengan praktik langsung penulisan cerita yang dipandu oleh mentor pada kegiatan Santri Berkarya.

Salah satu narasumber, Ahmad Syaikhu, mengatakan bahwa minimnya kemampuan literasi di Indonesia, banyak yang bisa membaca namun sedikit yang bisa menyimpulkannya dengan baik.

“Melalui kegiatan ini, santri belajar tentang dasar-dasar menulis dan bagaimana cara menuangkan ide/gagasan. Menulis bagi santri juga sangat penting, karena dunia menulis tidak lepas dari kesantrian, hidup dan matinya santri itu dengan modal dasarnya menulis, karena dengan menulis santri akan hidup abadi dan dikenang bermanfaat atau tidak,” kata Ahmad Syaikhu.

Ahmad Syaikhu juga menyampaikan bahwa menulis adalah kegiatan yang harus diprioritaskan.

“Saya merasa sangat bahagia, pokoknya dengan dunia literasi tulis menulis, saya sangat senang dalam mengisi atau bercengrama dalam menulis. Harapannya begitu sangat besar, mudah-mudahan santri menjadi kreatif dan produktif dengan tulisan yang lebih segar, terutama dengan gagasannya,” tambah Ahmad Syaikhu.

Selain itu, Ahmad Syaikhu juga berharap pemerintah lebih peduli terkait program literasi, karena ini butuh kerjasama dengan berbagai stakeholder.

Sementara itu, salah satu peserta kegiatan Santri Berkarya, Maesaroh mengungkapkan rasa bahagianya karena telah mengikuti kegiatan ini.

“Alhamdulillah saya merasa bahagia bisa mengikuti kegiatan ini. Bisa mengetahui cara menulis cerita pendek yang baik dan benar, tahu bagaimana awal penulisan, belajar tentang Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan (SPOK), saya harap bisa belajar lebih lanjut lagi karena santri bukan hanya belajar kitab kuning saja tetapi kemampuan menulisnya juga ada.” Kata Maesaroh.

Untuk diketahui, Yayasan ini memiliki beberapa program unggulan, seperti bidang kebencanaan melalui Fino Badut dan bidang pemberdayaan melalui TBM Awan.

Yayasan ini berlokasi di Kampung Nagreg, Desa Siketug, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *