Dorong MPLS Humanis dan Edukatif, DPRD Lampung Minta Sekolah Jauhkan Praktik Perpeloncoan

Bandar Lampung – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) resmi dimulai serentak di Provinsi Lampung pada Senin (14/7/2025), khususnya bagi siswa baru jenjang SMA/SMK sederajat. Menanggapi momentum penting ini, Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Muhammad Junaidi, menegaskan pentingnya pelaksanaan MPLS yang lebih edukatif, humanis, serta bebas dari praktik kekerasan dan perpeloncoan.

Politisi Fraksi Demokrat ini mendorong agar MPLS menjadi ruang pengembangan karakter dan kreativitas peserta didik, bukan ajang balas dendam siswa senior yang bisa memicu kekerasan fisik maupun verbal.

“MPLS harus menjadi ruang yang menyenangkan, memperkenalkan budaya sekolah, serta menumbuhkan semangat belajar bagi siswa baru. Sudah seharusnya praktik-praktik perpeloncoan dan bullying ditinggalkan,” tegas Junaidi kepada media, Senin (14/7/2025).

Ia meminta setiap satuan pendidikan menjalankan MPLS sesuai dengan pedoman resmi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta menjamin bahwa seluruh kegiatan berlangsung dalam suasana aman dan ramah anak.

“Kami mengingatkan pihak sekolah untuk mengawasi secara ketat seluruh rangkaian kegiatan MPLS. Jika ditemukan praktik kekerasan dalam bentuk apapun, harus ada tindakan tegas,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Junaidi juga mendorong Dinas Pendidikan dan jajaran pengawas sekolah di kabupaten/kota untuk aktif memantau jalannya MPLS, agar benar-benar sejalan dengan tujuan pembentukan karakter dan nilai-nilai kebangsaan.

“Kami apresiasi sekolah-sekolah yang telah kreatif menggelar MPLS, seperti melalui seni, olahraga, lomba-lomba, atau pengenalan ekstrakurikuler. Inilah esensi pendidikan karakter yang membekas dan membangun jiwa siswa,” ujar legislator dari daerah pemilihan Lampung Tengah tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Americo, menambahkan bahwa pihaknya juga mendorong inovasi dari sekolah-sekolah dalam menyelenggarakan MPLS. Sebagai bentuk penghargaan, pihaknya akan memberikan hadiah kepada sekolah yang menunjukkan kreativitas tinggi dalam pelaksanaan MPLS, termasuk melalui karya video dokumentasi kegiatan.

“Bagi sekolah yang menyajikan kreativitas dalam pelaksanaan MPLS, seperti membuat video kegiatan yang inspiratif, akan kami berikan penghargaan. Ini bagian dari memotivasi inovasi dalam dunia pendidikan,” ujar Thomas.

Pelaksanaan MPLS tahun ini dijadwalkan berlangsung selama lima hari, dengan agenda utama berupa pengenalan lingkungan sekolah, tata tertib, nilai-nilai dasar pendidikan, serta penguatan profil pelajar Pancasila.

Dengan semangat kolaborasi antara legislatif, eksekutif, dan pihak sekolah, diharapkan MPLS di Lampung dapat menjadi model pembinaan siswa baru yang mengedepankan nilai-nilai edukatif, inspiratif, dan berorientasi pada pembentukan karakter generasi muda bangsa. (Red/Adv)