Bandar Lampung – Komisi II DPRD Provinsi Lampung menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Perhimpunan Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), Bulog, Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Ketahanan Pangan, pada Kamis (10/4/2025).
Ketua Komisi II DPRD Lampung, Ahmad Basuki, menjelaskan bahwa rapat ini digelar untuk membahas serapan gabah di tengah masa panen raya, sebagai tindak lanjut dari instruksi Presiden terkait harga gabah sebesar Rp6.500 per kilogram.
“Saat ini kita memasuki puncak panen, namun banyak keluhan dari masyarakat terkait gabah yang tidak terserap. Kami konfirmasi ke Bulog, ternyata keterbatasan kapasitas gudang menjadi salah satu kendala,” ujarnya.
Selain itu, terungkap juga bahwa Bulog hanya mendapatkan penugasan dari pusat untuk menyerap 20 persen gabah petani. Sehingga masyarakat kebingungan untuk 80 persennya akan dijual kemana.
“Kami usulkan ke Bulog agar nego ke pusat supaya bisa menyerap gabah petani lebih banyak, karena Lampung ini kan salah satu Provinsi yang menjadi lumbung pangan,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Perpadi Lampung, Midi Iswanto, menyampaikan bahwa RDP juga membahas berbagai persoalan yang berpotensi muncul selama puncak panen.
“Pembahasan tadi menyangkut kesiapan menjelang panen. Kami meminta anggota Perpadi untuk membantu Bulog dalam menyiapkan cadangan beras. Bulog tidak bisa bekerja sendiri, sehingga dibutuhkan kolaborasi dengan Perpadi,” kata Midi. (Red/Adv)