Akses-berita.com – Pemerintah telah menetapkan lima aksi strategi penanganan sampah laut. Strategi itu diharapkan mampu mengurai permasalahan sampah laut yang sangat pelik.
Estimasi data global, seperti yang diungkapkan Menteri LHK, Siti Nurbaya mengungkapkan bahwa pada tahun 2015 Indonesia menempati peringkat kedua sebagai penghasil sampah plastik di dunia.
Laut, menjadi salah satu “penampungan” sampah yang hingga kini belum ditemukan solusi jitunya, bagaimana menghentikan aliran sampah ke laut.
Karena itu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Mencoba menerapkan 5 langkah aksi strategi untuk mengurai permasalahan sampah laut tersebut:
Aksi ini dimulai melalui pendidikan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), pelajar, mahasiswa dan pendidik. Dalam aksi ini, KLHK sudah menyelenggarakan gerakan nasional sosialisasi mengenai dampak negatif sampah laut. Terutama plastik bagi kesehatan dan ekosistem.
Juga sosialisasi terkait pengelolaan sampah terpadu. Progresnya adalah pelaksanaan sosialisasi Gerakan Nasional Pilah Sampah dari Rumah di di beberapa kota.
Aksi ini memulai dari pengendalian sampah plastik dari sektor industri hulu dan hilir pada Daerah Aliran Sungai (DAS). Pada aksi ini, KLHK sudah membentuk PermenLHK tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen yang saat ini sedang dalam tahap pengundangan.
Aksi ini, yakni pengelolaan sampah plastik yang berasal aktivitas transportasi laut. Aksi ini diawali pada kegiatan di kawasan wisata bahari, kelautan dan perikanan serta pesisir dan pulau-pulau kecil.
Beberapa aksi yang sudah dan sedang dilakukan KLHK antara lain penyusunan draf peraturan pengelolaan sampah mulai dari Reception Facility sampai dengan pengangkutan, support sarana dan prasarana di Labuan Bajo, Karimunjawa, dan Larantuka.
Tujuan dari aksi ini untuk memperkuat kelembagaan dan meningkatkan efektivitas pengawasan dan pelaksanaan penegakan hukum. (Red/Whd)