Jakarta – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) resmi mengumumkan agenda Transformasi Gerakan di era digital dan kecerdasan buatan (AI), sebagai langkah strategis untuk memastikan generasi muda Indonesia siap menjadi pemimpin dan inovator yang mampu menghadapi tantangan revolusi teknologi global.
Pernyataan ini secara langsung disampaikan dalam forum strategis kepemudaan yang berlangsung di Jakarta, dihadiri akademisi, praktisi teknologi, dan perwakilan organisasi kepemudaan.
“Era AI tidak dapat ditanggapi secara pasif. Pemuda harus menjadi pengubah permainan (game changer), bukan hanya pengguna teknologi. Transformasi gerakan ini mencerminkan komitmen KAMMI untuk membentuk generasi pemimpin yang menguasai teknologi, memanfaatkannya untuk kemaslahatan masyarakat, dan menjaga nilai-nilai moral bangsa,” ujarnya di Jakarta, (29/11/25).
Transformasi gerakan KAMMI di era digital dan AI menitikberatkan pada empat fokus strategis:
- Transformasi Literasi Digital dan Inovasi Teknologi
KAMMI mendorong percepatan pengembangan kompetensi digital kader melalui pelatihan TI, penelitian inovatif, kecerdasan buatan, big data, dan keamanan siber. Tujuannya adalah mencetak pemuda yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga mampu mencipta dan memimpin inovasi. - Transformasi Sistem Organisasi Berbasis Data dan Tata Kelola Digital
Digitalisasi menyeluruh diterapkan pada manajemen keanggotaan, dokumentasi program, transparansi kegiatan, serta platform komunikasi internal dan publik. KAMMI berkomitmen membangun organisasi modern yang adaptif, inklusif, dan efisien di era digital. - Transformasi Gerakan Sosial Berbasis Solusi
KAMMI menekankan peran pemuda sebagai pemecah masalah (problem solver) melalui program pemberdayaan yang memanfaatkan teknologi, termasuk pendidikan digital, inkubasi bisnis dan UMKM kreatif, inovasi perkotaan cerdas (smart city), serta advokasi kebijakan publik berbasis riset dan data. - Transformasi Kolaborasi Nasional dan Global
KAMMI membuka ruang kemitraan dengan pemerintah, akademisi, pelaku industri digital, startup, media, dan jaringan internasional untuk memperkuat ekosistem kepemimpinan pemuda. Dengan kolaborasi strategis, pemuda Indonesia diharapkan mampu bersaing dan berperan aktif di kancah global.
“Bangsa yang menguasai teknologi akan memimpin dunia. Pemuda Indonesia harus berada di garis depan, memanfaatkan AI sebagai alat kemajuan, bukan sebagai ancaman. KAMMI berkomitmen mencetak pemimpin yang berakhlak, berilmu, dan inovatif untuk mengawal kejayaan Indonesia 2045,” katanya.
KAMMI menyerukan gerakan mobilisasi energi pemuda agar mampu menghadapi risiko disrupsi teknologi sekaligus mengoptimalkan peluang yang ditawarkan AI untuk menciptakan lompatan peradaban. ***
Peserta DM 3 KAMMI DKI Jakarta, Rizki Muhamad Haikal
