Banten – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten melanjutkan kegiatan BEM Banten Goes to School di 2 sekolah sekaligus, yakni SMPN 9 Kota Serang dan SMPN 4 Kota Serang pada 16 Oktober 2025 dengan mengusung tema “Cegah Pelecehan, Kekerasan, dan Bullying di Sekolah.”
Kegiatan BEM Banten Goes to School ini dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Serang sebagai bentuk sinergi mahasiswa dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, ramah dan bebas dari kekerasan.
Program BEM Banten Goes to School bertujuan untuk dapat memberikan edukasi dan kesadaran kepada para siswa SMP agar memahami akan pentingnya sikap saling menghormati, menolak segala bentuk kekerasan fisik, serta berani melapor jika mengalami atau menyaksikan tindakan pelecehan dan perundungan di sekolah.
Kegiatan diisi dengan sosialisasi interaktif, pemaparan materi oleh tim BEM Banten, serta dialog bersama siswa dan guru mengenai praktik pencegahan kekerasan dan bullying di kehidupan sehari-hari. Para siswa juga diajak untuk mengenal hak-hak mereka di lingkungan pendidikan serta membangun keberanian untuk bersuara dengan cara yang santun dan beretika.
Koordinator BEM Banten Bersatu, Bagas Yulianto menyampaikan bahwa gerakan ini merupakan bagian dari komitmen mahasiswa Banten untuk membangun ruang pendidikan yang aman dan berkeadilan bagi seluruh pelajar.
“Kami ingin siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tumbuh dalam lingkungan yang menghargai martabat dan rasa aman. Pendidikan sejati tidak boleh berjalan berdampingan dengan kekerasan atau pelecehan dalam bentuk apa pun,” ujarnya.
Perwakilan Dinas Pendidikan Kota Serang turut mengapresiasi langkah BEM Banten yang aktif turun langsung ke sekolah-sekolah. Dinas menilai kegiatan semacam ini penting untuk membangun kesadaran kolektif sejak dini, baik bagi siswa maupun tenaga pendidik, dalam menciptakan kultur sekolah yang positif dan inklusif.
Program BEM Banten Goes To School akan terus dilanjutkan ke berbagai sekolah tingkat SMP hingga SMA/SMK di wilayah Banten, sebagai bagian dari kampanye “Kenali Hakmu, Lindungi Dirimu”, yang menegaskan pentingnya partisipasi seluruh elemen pendidikan dalam mencegah kekerasan dan pelecehan di ruang belajar. ***
