Lonjakan Kasus DBD di Kota Metro, Anggota DPRD Roma Doni Yunanto Soroti Kinerja Pemkot

Kota Metro – Tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Metro sepanjang tahun 2024 menjadi perhatian serius DPRD setempat. Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Metro, Roma Doni Yunanto, mengaku prihatin dengan situasi tersebut.

Ia menilai perlu langkah cepat dan strategis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Metro dan RSUD A Yani Metro untuk menanggulangi lonjakan kasus DBD di Bumi Sai Wawai.

“Kami minta Dinas Kesehatan dan rumah sakit segera tanggap terhadap kasus DBD yang melonjak. Penanganan harus lebih optimal agar korban tidak semakin bertambah,” kata Doni saat diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu (8/1/2025).

Hasil pantauan awak media menunjukkan dugaan pasien DBD memadati RSUD A Yani, bahkan beberapa pasien terpaksa dirawat di lorong IGD akibat keterbatasan ruang rawat inap. Diduga mayoritas pasien yang dirawat merupakan anak-anak yang terserang virus akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Doni menyoroti pentingnya kesiapan fasilitas dan tenaga medis di RSUD A Yani Metro. Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada pasien yang tidak tertangani akibat keterbatasan layanan.

“Rumah sakit harus memastikan ketersediaan ruang rawat inap, obat-obatan, dan tenaga medis yang cukup. Pasien harus mendapat pelayanan terbaik,” tegasnya.

Selain itu, Doni meminta Dinkes Metro meningkatkan upaya preventif di masyarakat. Ia menyarankan program edukasi kesehatan seperti 3M (menguras, menutup, dan mendaur ulang), fogging, serta distribusi bubuk abate harus digencarkan. Menurutnya, kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan menjadi kunci untuk menekan kasus DBD di Bumi Sai Wawai.

Ia meminta Dinkes harus lebih maksimal dalam upaya pencegahan. Jangan hanya menunggu pasien datang ke rumah sakit. Perlu ada langkah konkret untuk memutus siklus penyebaran penyakit ini.

Doni juga menyoroti fakta bahwa Kota Metro telah menjadi wilayah endemis DBD. Tingginya kepadatan penduduk dan buruknya sanitasi lingkungan menjadi faktor yang memperparah penyebaran penyakit DBD di Kota Metro.

“Kasus DBD selalu menjadi ancaman rutin setiap musim penghujan, bahkan menjadi siklus lima tahunan di Kota Metro. Ini menunjukkan perlunya kajian dan program khusus agar di tahun-tahun mendatang jumlah kasus bisa ditekan,” ungkap Doni.

Doni berharap Dinkes Kota Metro dan pemerintah daerah dapat menyusun kebijakan jangka panjang untuk menjadikan Kota Metro bebas dari endemis DBD. Menurutnya, penanganan yang terencana dan kolaborasi dengan masyarakat dapat menciptakan perubahan signifikan.

Doni juga menggarisbawahi dengan program yang terarah, koordinasi yang baik, dan dukungan masyarakat, optimistis kasus DBD di Kota Metro bisa ditekan. Karena kasus DBD ini menjadi tanggung jawab kita bersama. (Red/Adv)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *