Kota Metro – Abdul Rohman Wahid atau akrab disapa Wahid, berkesempatan untuk kembali berkumpul dengan Warga dan Pemuda di Kecamatan Metro Timur, Kota Metro. Jum’at, (17/06/2022). Acara ini berlangsung di aula kelurahan Tejosari, Metro Timur.
Sesuai amanah yang diembannya, Wahid selama ini banyak berkecimpung di dunia branding pariwisata dan aktif sebagai pegiat media sosial. Bukan hanya branding, namun juga menginisiasi adanya tempat-tempat wisata di beberapa kabupaten kota di provinsi Lampung.
Kebanyakan yang diinisiasikan olehnya adalah bentuk pariwisata buatan, yang tidak jauh-jauh dari pemberdayaan masyarakat. Sasaran utama dari hal yang dilakukan adalah dapat membantu eksistensi suatu desa/kelurahan, terangkatnya potensi serta membantu perekonomian masyarakat.
Pada kesempatan ini, Wahid kembali ingin mengajak warga dan pemuda kreatif untuk mau bergerak bersama, mengelola media sosial yang baik dan bermanfaat serta Melakukan gerakan-gerakan kolektif dan memiliki dampak positif terhadap lingkungan sekitar.
Pada kesempatan ini, Wahid menyampaikan kepada warga bahwa dirinya akan mengadakan program-program pelatihan serta mentoring yang bertujuan untuk membuka wawasan warga dan pemuda di Metro Timur. Wahid juga ingin menumbuhkan rasa kegotong royongan serta kepedulian dan kepekaan terhadap situasi lingkungan sekitar.
“Ekonomi kreatif itu adalah lahir dari kemampuan manusia untuk menciptakan sesuatu yang unik dan menarik. Sesuatu itulah yang akan menjadi daya tarik, dari adanya daya tarik tersebut, ada kemudian aktivitas berkunjung, dari aktivitas berkunjung disitu kita bisa ciptakan suatu pasar dan menggerakan roda perekonomian. Namun kemampuan untuk membuat sesuatu yang unik dan menarik ini juga tidak mudah, butuh kepekaan dan juga mungkin kegotongroyongan, maka saya ingin mengajak warga dan pemuda untuk lebih peka terhadap potensi lingkungan” Ujar Wahid.
Wahid juga menyampaikan bahwa apa yang dilakukan selama ini, menginisiasi pasar Payungi dan kampung tematik serta berbagai pasar kreatif lainnya, tidak lepas dari andilnya kegotongroyongan masyarakat. (Red/Rls)